~ Sekedar tulisan, tidak lebih ~

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Aku ingin bercerita sedikit.

Ketika itu, disatu pagi yang cerah dimana bapak seperti biasa pergi ke ladang. Aku ada di rumah entah sedang libur sekolah, sedang menunggu pelulusan atau perpisahaan aku lupa. Menjelang siang mamah menyuruh mengantarkan makanan untuk bapak ke ladang. Masa-masa ini benar-benar begitu aku rindukan, berjalan membawa makanan menyusuri sawah dan sungai.

"Paaak." di seberang aku melambai-lambai. Bapak pun menoleh dan membalasku melambai.

Kami lalu duduk dipinggir sawah, Di depan kami adalah saluran pengairan kecil untuk mengalirkan air ke sawah-sawah penduduk desa. Bapak memasukan kakinya ke dalam saluran air sambil mencuci tangan sementara aku menuangkan air minum, lalu bapak melepas dudukuinya.

Aku mengikuti bapak duduk dan bermain air sambil melihat bapak makan. Aku lalu memakai dudukuinya yang talinya bau asem keringat. Sambil makan, sesekali beliau tersenyum dengan memperlihatkan gigi ompongnya. Setiap aku mengantar makanan beliau selalu menawarkan lauknya dan memberikan padaku dan dengan senang hati aku memakannya.

*Aku menangis menulis ini teringat kenangannya*

Masih sambil bermain air, seperti biasa selesai makan kami ngobrol sedikit sambil memandangi sawah-sawah. Entah kenapa obrolan ini terasa berat.

"Pak, hoyong kuliah."

Kami diam sesaat. Bapak mulai berkata.

"Tingali bapak, unggal poe kieu. Beurat, peurih, nyeuri cangkeng dipaksakeun bae mangkat. Sakeudeng deui lulus alhamdulillah. (Lihat bapak, tiap hari seperti ini. Berat, perih, pinggang sakit. dipaksakan tetap berangkat kesini. Sebentar lagi lulus, Alhamdulillah)

Aku paham maksud perkataanya.

Alus kahayangna mah. tapi inget ka bapak. yeuh bapak kaayaana kieu, mangka karunya ka sibapak. Bapamah 'ngan bisa ngado'akeun, Hayang kuliah kubapa dio'akeun sugan alloh redo. ngan sibapa mah tos teu sanggup ngabiayaan deui. (Keinginanmu memang bagus, tapi inget ke bapa. nih keadaan bapak seperti ini, sayangi bapak. Bapak cuma bisa mendo'akan, pengen kuliah sama bapa dido'akan semoga Alloh Ridha. cuma bapa sudah tidak sanggup membiayai).
Saat ini,

Lihatlah pak, berkat do'amu Alloh ridho dengan apa yang kita bicarakan dalam obrolan pinggir sawah dulu. Mudah-mudahan engkau bangga. Semoga Alloh SWT lapangkan dan terangi kuburmu dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin Ya Alloh ...

 رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ

“Tuhanku ! Ampunilah Aku, ibu bapakku.” (QS. Nuh : 28)"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

| Designed by Colorlib