~ Sekedar tulisan, tidak lebih ~

Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Pandemi covid-19 di tahun 2020 ini membuatku memiliki banyak waktu dirumah, dan pastinya banyak waktu juga untuk nongkrong lewat internet atau sekedar melihat status kawan-kawan di dunia maya. Eits, tapi bukan berarti fullday lho, karena semenjak 2018 akhir aku sudah merasakan kejenuhan dalam hal internet atau dunia maya, entah apa masalahnya, tiba-tiba jenuh saja. Benar kata almarhum Uje,

"Pada akhirnya, semua akan menemukan yang namanya titik jenuh ..."

Oke, tapi tetap internet sudah menjadi kebutuhan jadi sulit untuk ditinggalkan yang penting jangan sampai kita kecanduan. Waktu luang kini kadang dihabiskan atau membaca buku atau berita dan ketika benar-benar merasa kurang gerak ya sudah pasti sepeda dikeluarkan buat gowes tentunya dengan memakai masker.

Sekarang dirumah aku lebih suka membuka youtube karena banyak sekali konten menarik, mengandung edukasi, nasihat, atau bahkan ilmu dari berbagai channel karena kebetulan juga suka dengan ceramah beberapa ustadz. Karena sering mencari lagu melayu, tiba-tiba muncul video jadul raihan. Yap, raihan adalah sebuah grup vokal nasyid dari negeri jiran. Dengan senang hati aku memutarnya.

Rasanya seperti nostalgia karena lagu-lagu grup nasyid ini menemaniku di waktu masa kecil terlebih lagi aku pernah membawakan beberapa lagunya saat pentas dalam peringatan hari besar islam (PHBI). Meskipun tak pernah lagi memutarnya entah kenapa aku masih hafal betul dengan beberapa lagu hitsnya seperti demi masa, i'tiraf, peristiwa subuh, iman mutiara, sesungguhnya, puji-pujian, selebihnya aku sudah lupa.

Karena raihan pula semakin bertambahnya usia saya mulai menyukai lagu-lagu nasyid. Saat itu aku mulai tahu beberapa grup nasyid seperti hawari, hijjaz, rabbani, brother, dll. Hawari aku sudah benar-benar lupa, tapi untuk ketiga grup tadi beberapa lagunya masih aku ingat, karena ketika diputar aku bisa ingat liriknya meskipun beberapa ada yang sedikit lupa.

Seiring berkembangnya jaman, lagu nasyid pun berubah genre lebih ke arah pop modern. Tapi entah kenapa aku lebih menyukai genre nasyid jaman kecil dulu, ya meskipun terlihat jadul tapi tetap enak didengar, sarat dengan berbagai makna dalam setiap judul dibandingkan dengan lagu nasyid jaman sekarang yang lebih ke arah cinta-cintaan.

Memasuki masa SMA aku mulai tahu apa itu internet tapi hanya sebatas google dan mulai mengenal beberapa grup nasyid pendatang baru. Biasanya aku mendengarkan lagu-lagu nasyid lewat radio, dikota kelahiran saya Kuningan, ada satu stasiun radio yang kadang setiap sore sepulang sekolah suka aku putar yaitu Astia Fm, entah masih ada atau tidak stasiun radio tersebut sekarang. Dulu, mendengarkan lagu di radio memberikan kesenangan tersendiri, beberapa penyiar yang aku ingat adalah Teh Ana, Kang Anjas, Kang Rizal, sampai-sampai saat ini pun aku masih hafal tagline radio tersebut ...
"Astia, Nice Music and Simple Dakwah ..."
Waktu itu aku juga bergabung dengan satu grup nasyid fenomenal se-kota Kuningan loh, selain perform di sekolah pernah juga ikut festival nasyid di salah satu pondok pesantren terkenal di Kuningan yaitu Ponpes Khusnul Kotimah, yah meskipun tidak juara setidaknya memberikan kebanggan dan pengalaman tersendiri hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

| Designed by Colorlib