Pekerjaan pertamaku saat tiba di Jakarta adalah menjadi seorang pramusaji. Tapi tahukah anda bagaimana proses aku menemukan pekerjaan tersebut, mari aku ceritakan.
Disatu sore yang cerah ditemani suara blukbuk air aquarium, aku yang sedang rebahan tiba-tiba memandangi kolong meja dimana terdapat beberapa tumpuk koran. Aku melihat tanggal terbitnya kurang lebih sudah satu bulan.
Iseng aku membaca koran bekas tersebut kalau tidak salah koran Pos Kota. Tibalah pada sebuah halaman lowongan kerja dan mulai membuatku tertarik. Satu persatu aku membaca lowongan tersebut dengan seksama, saat itu aku tidak memikirkan jenis pekerjaan apa yang aku inginkan, bagiku bisa bekerja dan punya penghasilan saja sudah bagus.
Tibalah di koran kelima ada satu lowongan berbunyi :
"Bth wtrss umur max 27th u/k kafe cbbr bla bla bla ..."
Aku berpikir sepertinya ini cocok tanpa tahu apa artinya wtrss itu apa ha ha. Akhirnya aku telepon lowongan tersebut memakai telepon kantor-kantoran tempat kerjanya paman dan kakak dan surprise disuruh datang langsung keesokan harinya. Malamnya aku pun menyiapkan dan menulis surat lamaran pertama setibanya di Ibu kota.
Besoknya aku datang ke tempat yang ditentukan yaitu di daerah Bintaro sektor V. Disana aku bertemu Owner-nya langsung bernama Pak Farouk seorang keturunan Arab. Singkat cerita Beliau menerimaku bekerja dan akan menempatkan aku di cabang Cibubur dengan catatan harus mengikuti training selama 1 bulan disini.
Aku sendiri bimbang, karena mustahil bolak balik Cibubur Bintaro yang cukup jauh, intinya berat di ongkos. Setelah berkonsultasi dengan kakak yang menungguku selesai wawancara akhirnya aku menerimanya.
Besoknya aku langsung masuk training ditemani oleh Mbak Rahma dan Marissa. Aku mulai belajar caranya membuat burger, melayani pembeli, bersih-bersih, nge-pel, dll sebagaimana tugas seorang waitress pada umumnya. Saat itu pula aku baru tahu kalau jobdesk seorang waitress adalah seperti itu ha ha.
Pada masa tersebut aku sangat berterima kasih atas pengorbanan kakakku karena tidak peduli panas atau hujan, ia selalu mengantar dan menjemput bahkan kadang-kadang harus menungguku selesai bekerja.
Setelah hampir sebulan training akhirnya aku diperkenalkan dengan seseorang bernama Pak Kamdan, kedepannya aku memanggilnya Pak Hamdan, beliaulah yang akan menjadi bosku di Cibubur nanti.
Well, berakhirlah penderitaan kakakku karena esok harinya aku akan mulai bekerja di Cibubur.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar